Sejarah Perkembangan Kompas/ History of Compass FOR GENERAL COMPASS GENERAL
Sejarah Perkembangan Kompas
(Sumber: Soetadi, R. 1985. Kompas. Jakarta: RosdaJayaputra.)
Batu magnet
Sebelum
tahun Masehi, batu magnet telah dikenal orang khususnya di Eropa oleh orang
Yunani Kuno, dan juga di Cina. Tentunya orang bertanya-tanya mengapa jenis batu
itu menarik perhatian. Ya, karena batu magnet mempunyai sifat khusus. Yaitu,
batu magnet mempunyai sifat menarik besi. Selain itu, jika batu magnet bergerak
bebas selalu menuju kea rah tertentu. Jadi, batu magnet menarik perhatian
karena sifatnya yang khusus itu. Tentunya Saudara ingin juga mengetahui asalnya
batu magnet itu.
Kata
magnet diduga berasal dari nama tempat batu itu ditemukan. Tempatnya ialah di
pegunungan Magnesia, di kota Manisa, Yunani.
Kompas
Mula-mula
orang melihat potongan kayu kecil yang terapung di air. Sepotong kecil batu
magnet berada di atasnya. Batu magnet tadi tampak selalu mengarah tertentu,
yakni kira-kira ke arah utara-selatan. Mula-mula orang belm yakin sifat ini.
Maka orang menguji kebenaran arah tadi. Bagainama caranya?
Sepotong
batu manget kecil ditempatkan di atas potongan kayu kecil. Kayu tadi diapungkan
di atas air yang berada dalam mangkok. Berkali-kali percobaan seperti ini
dilakukan. Hasilnya benar, batu magnet mengarah kira-kira ke utara-selatan.
Orang baru dapat meyakini sifat baru magnet itu. Alat sejenis itu dianggap
sebagai kompas dalam tahap permulaan.
Jauh
sebelum tahun Masehi, orang Cina pun telah mengenal batu magnet dengan
sifatnya. Ini terbukti dalam cerita rakyat yang mengutarakan sebagai berikut:
Konon
di kerajaan Cina pada saat itu timbul pemberontakan. Para pemberontak melakukan
pembakaran besar-besaran hingga asap tebal yang luas sekali. Dalam usaha
pengejarannya, para prajurit kerajaan kehilangan arah dan jejak. Tetapi
prajurit kerajaan tidak kehilangan akal. Meskipun berada dalam gelombang asap,
mereka berusaha mencari arah. Bagaimanakah caranya?
Di
sebelah muka kereta perang dengan roda dua dipasanglah sebuah boneka dari batu
magnet. Boneka dipasang sebegitu rupa hingga dapat berputar bebas. Walaupun
kereta didorong kea rah mana pun, tangan boneka selalu menunjukkan kea rah
selatan. Dengan demikian maka arah selatan dapat diketahui. Selanjutnya para
prajurit kerajaan dapat mengejar para pemberontak tersebut. Akhirnya
pemberontak dapat dipadamkan. Inilah salah satu bukti, bahwa Cina pada saat itu
pun telah mengenal batu magnet dengan sifatnya.
Para
ilmuwan berpendapat, bahwa orang Cina pernah mencoba kompas sejenis ini di
tempat itu. Tangan boneka selalu menunjukkan arah selatan. Penunjukan ini
memperlihatkan adanya hubungan antara sifat batu magnet dari boneka dengan
batu-batuan yang berada di daerah sekitarnya.
Apakah
orang pada saat itu telah merasa puas dengan ditemukannya kompas pada tahap
permulaan ini? Tentu tiak. di Eropa kompas dalam tahap permulaan dikembangkan
lebih lanjut. Usaha mengembangkannya dapat dikemukakan sebagai berikut.
Mula-mula
di bibir mangkok dibuat garis-garis mendatar dengan jarak yang sama.
Garis-garis tadi merupakan skala datar, selanjutnya potongan kayu yang terapung
dengan bantu magnet di atasnya diganti. Sebagai gantinya dipasang sebuah
penyangga yang berdiri tegak lurus ditengah-tengah mangkok. Ujung penyangga
sebelah atas dibuat runcing. Selain itu digunakan magnet batang yang merupakan
jarum magnet. Ditengah-tengah jarum magnet diberi lubang kecil. Magnet batang dipasang dengan
lubangnya pada ujung penyangga yang runcing itu. Dengan demikian jarum magnet
dapat berputar dengan poros ujung penyangga yang runcing itu. Dalam usaha
perbaikan pada kompas ditambahkan lagi alat untuk mengukur azimuth suatu benda,
yaitu besarnya sudut antara benda dan arah kira-kira utara.
Pada
waktu itu rupa-rupanya telah diketahui bahwa jarum magnet dalam kompas tidak
menunjuk kea rah utara sejati. Bagaimanakah orang tahu hal ini? Ya, magnet
batang dalam kompas tidak mengarah ke bintang Polaris. Bintang Polaris selalu
berada tepat di kutub utara langit dan dapat dianggap sebagai titik utara
belahan bumi utara dengan garis lintang tinggi.
Pada
tahun 1269 Petrus Perigrinus banyak menulis mengenai kompas dengan jarum
magnetnya.
Saudara
tentu ingin tahu pula mengenai perkembangan kompas dalam abad pertengahan.
Di
sebelah atas jarum magnet dari kompas yang telah diperbaiki dipasang kartu
dengan delapan arah angin. Jika jarum magnet berputar, kartu dengan arah angin
ikut serta berputar. Mula-mula hanya terdapat delapan arah angin. Kemudian
menjadi 32. Akhirnya arah angin menjadi 360 bagian, masing-masing merupakan 1
derajat. Perkembangan selanjutnya adalah sebagai berikut. Di tengah-tengah
jarum magnet dipasang sebuah alat kecil berbentuk topi. Topi ini ditempatkan di
ujung atas penyangga yang runcing. Dengan demikian, jarum magnet dengan kartu
arah angin di atasnya dapat berputar lebih lancer lagi. Tetapi, jika dalam
pelayaran untuk sebuah kompas digunakan hanya satu jarum magnet saja timbul
kesukaran. Kartu arah angin tidak selalu mendatar. Orang menemukan akal untuk
menghindari kesukaran tadi. Pada kompas untuk keperluan pelayaran digunakan dua
buah jarum magnet. Ujung jarum magnet disatukan, bagian tengahnya terpisah dan
sejajar dan sejajar. Dengan demikian kartu arah angin tidak meliuk atau
melengkung meskipun kompas bergoyang akibat goyangan kapal.
Cukupkah kiranya perbaikan sejauh ini? Belum sepenuhnya.
Jika kapal bergoyang, kompas masih ikut bergoyang pula. Cara apakah orang yang
digunakan dalam usaha perbaikan selanjutnya? Orang menggunakan system garden.
Dalam system ini dipasang kaki dan cincin agar kompas tetap mendatar dan tidak
dipengaruhi oleh goyangan kapal. Dengan demikian kompas dengan kartu arah angin
tetap mendatar dan tidak timbul kesukaran waktu diadakan pembacaan skala.
Sekarang
tibalah saatnya untuk meninjau perbaikan kompas dalam dua abad terakhr. Selama
itu penyempurnaan kompas boleh dikata telah mendekati sempurna. Dalam usaha
penyempurnaan kompas, mula-mula mangkok kompas dibuat dari logam tembaga yang
tebal. Selanjutnya dalam mangkok diisi cairan. Kedua usaha ini merupakan
redaman.
Kompas
geologi dignakan para ahli geologi waktu bekerja di lapangan. Kompas
pertambangan dapat digunakan di ruangan di bawah tanah. Misalnya dalam pembuatan
jalan kereta api di bawah tanah.
Jarum
magnet dalam kompas tidak menunjuk arah ke utara sejati. Jarum magnet
mengarahkan kutub jarumnya ke utara magnetic. Hal ini ada hubungannya antara
sifat magnet batang dan magnet bumi bumi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar